Libur Panjang Idul Fitri, Polda Bali Amankan Objek Wisata

682febcbb6e55.jpg


Denpasar

Personel Polda bali dikerahkan untuk mengamankan objek-objek wisata saat libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Pengamanan yang merupakan bagian dari Operasi Ketupat Agung 2025 itu juga untuk mengantisipasi arus balik Lebaran.

Kabid Humas Polda bali, Kombes Ariasandy, mengatakan Polda bali sudah memetakan potensi kerawanan saat libur panjang dan mempersiapkan rencana pengamanan serta langkah-langkah antisipasinya.

“Terkait libur panjang, ada sejumlah objek wisata yang kami amankan karena ramai dikunjungi masyarakat dan wisatawan, seperti Kebun Raya Bedugul, Kuta, GWK, Sanur, Tanah Lot, Uluwatu, Kintamani, Canggu, dan objek wisata lainnya,” jelas Ariasandy, Selasa (1/4/2025).

Selain memfokuskan pada pengaturan arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan, Polda bali juga melaksanakan sosialisasi dan memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat agar selalu menjaga keamanan dan ketertiban.

“Pengamanan yang dilakukan sebagai langkah preventif untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan yang diperkirakan akan meningkat signifikan selama masa libur Lebaran,” terangnya.

Ariasandy menegaskan kegiatan pengamanan melibatkan instansi terkait. Hal itu merupakan bentuk sinergi lintas sektor dalam menjaga kondusivitas di kawasan wisata.

“Kegiatan ini merupakan upaya sinergi dalam menjaga kondusivitas objek wisata khususnya saat masa liburan. Selain itu, kami juga berpesan kepada pengelola untuk menekankan kepada pengunjung agar mematuhi peraturan selama kunjungan,” urai mantan Kabid Humas Polda NTT itu.

Selain pengamanan, Polda bali juga melakukan sosialisasi kepada pengunjung dan pengelola terkait aspek keselamatan, termasuk larangan memasuki zona berbahaya, kepatuhan terhadap aturan wisata, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

“Kami juga mengimbau wisatawan luar maupun lokal untuk tetap berhati-hati, agar selalu menjaga keamanan diri sendiri terutama saat ramai tidak menutup kemungkinan adanya tindak kriminal yang dapat merugikan semua orang,” tandas Ariasandy.

(hsa/gsp)