Ada Barong Landung, Kunjungan Turis di Penglipuran Meningkat 180 Persen

67d350c91f2d4.jpg



Bangli

“Ke Kalimantan membeli jamu, ke Taman Ujung kita liburan. Selamat datang para tamu, sudah berkunjung ke Penglipuran.” Demikianlah pantun yang dibawakan narator saat dua Barong Landung berlenggak-lenggok di Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, bali.

Pengelola kawasan mencatat jumlah kunjungan turis pada momen libur Isra Mikraj dan Imlek tahun ini meningkat hingga 180 persen dibanding hari biasa. Total sudah ada sekitar 25 ribu wisatawan yang datang ke Penglipuran sejak 26-28 Januari 2025.

Pengelola desa wisata tersebut menyajikan pementasan Barong Landung pada hari terakhir liburan panjang Isra Mikraj dan Imlek, Rabu (29/1/2025). Desa tua yang terletak sekitar 5 kilometer (km) sebelah utara Kota Bangli itu masih menjadi favorit pelancong, baik asing dan domestik.

Pementasan Barong Landung digelar di pelataran Pura Penataran Penglipuran dan diiringi gamelan yang dibawakan oleh kelompok pemuda setempat. Barong Landung mengisahkan cinta Raja Jayapangus dengan seorang putri China bernama Kang Cing Wie.

“Makna tarian ini sangat dalam. Tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga pengingat akan pentingnya toleransi dan harmoni dalam keberagaman budaya,” ujar Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarta, Rabu.

Pementasan Barong Landung di Desa Penglipuran, Bangli, bali, saat Tahun Baru Imlek, Rabu (29/1/2025). (Foto: Agus Eka/detikBali)

Sumiarta menjelaskan pementasan Barong Landung tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap akulturasi budaya yang telah lama menjadi bagian dari sejarah bali. Menariknya, narator juga menyampaikan pesan moral melalui pantun yang bernuansa kocak sehingga berhasil mengocok perut penonton.

“(Pementasan) ini khusus menyambut Imlek. Tidak menutup kemungkinan pementasan semacam ini kami adakan mungkin tiap minggunya dengan pentas barongan lain,” sambung Sumiarta.

Turis asing dan domestik terlihat antusias saat dua Barong Landung berkeliling desa untuk ngelawang yang erat dengan prosesi pembersihan menurut tradisi di bali. “Ini sangat menarik dan semakin ramai di sini,” kata Sam, salah satu turis asal Australia.

 (iws/iws)