6. Desa Penglipuran: Desa Tradisional yang Terpelihara

6813451eac23b.jpg

di bali

Desa Penglipuran: Desa Tradisional yang Terpelihara di bali

bali, pulau yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, menawarkan berbagai destinasi wisata yang memukau. Salah satu destinasi yang tidak boleh dilewatkan adalah Desa Penglipuran, sebuah desa tradisional yang terpelihara dengan baik di wilayah Bangli, bali. Desa ini terkenal karena kekayaan budaya, arsitektur tradisional, dan lingkungan yang asri. Desa Penglipuran tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga menjadi saksi hidup dari warisan budaya bali yang berusia ratusan tahun.

Sejarah Desa Penglipuran

Desa Penglipuran memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Nama "Penglipuran" berasal dari kata "Pengeling Pura," yang berarti "tempat untuk mengingat leluhur." Desa ini didirikan oleh sekelompok masyarakat yang berasal dari Desa Bayung Gede, sebuah desa kuno di bali. Pada awalnya, Desa Penglipuran dibangun sebagai tempat untuk melestarikan tradisi dan budaya bali.

Menurut cerita rakyat, Desa Penglipuran juga dikenal sebagai tempat para raja dan bangsawan bali mencari ketenangan dan kesembuhan. Kata "Penglipur" dalam bahasa bali berarti "hiburan," sehingga desa ini sering dikaitkan dengan tempat untuk bersantai dan mendapatkan kedamaian.

Arsitektur Tradisional yang Menakjubkan

Salah satu daya tarik utama Desa Penglipuran adalah arsitektur tradisionalnya yang masih terjaga dengan baik. Desa ini memiliki tata ruang yang unik, dengan jalan utama yang lurus dan dikelilingi oleh deretan rumah tradisional bali. Setiap rumah di Desa Penglipuran memiliki struktur yang seragam, dengan gerbang kayu khas bali, dinding bata merah, dan atap ijuk yang terbuat dari serat pohon enau.

Bagian depan rumah biasanya digunakan sebagai tempat untuk bersantai atau melakukan aktivitas sehari-hari, sedangkan bagian belakang rumah digunakan sebagai area privat seperti kamar tidur dan dapur. Arsitektur ini tidak hanya menunjukkan keindahan estetika tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya bali yang mengutamakan harmoni antara manusia dan alam.

Kehidupan Masyarakat yang Harmonis

Masyarakat Desa Penglipuran terkenal dengan gaya hidupnya yang harmonis dan penuh kesederhanaan. Mereka masih memegang teguh adat dan tradisi bali, seperti upacara keagamaan, seni tradisional, dan sistem gotong royong. Desa ini memiliki tiga pura utama, yaitu Pura Puseh, Pura Bale Agung, dan Pura Dalem, yang digunakan untuk melakukan ritual keagamaan.

Selain itu, masyarakat Desa Penglipuran juga dikenal ramah dan terbuka terhadap wisatawan. Mereka senang berbagi cerita tentang sejarah dan budaya desa mereka, sehingga pengunjung dapat belajar banyak tentang kehidupan tradisional bali.

Lingkungan yang Asri dan Hijau

Desa Penglipuran tidak hanya kaya akan budaya tetapi juga memiliki lingkungan yang asri dan hijau. Desa ini dikelilingi oleh hamparan sawah dan kebun bambu yang menyejukkan. Udara yang segar dan suasana tenang membuat Desa Penglipuran menjadi tempat yang ideal untuk melepaskan diri dari keramaian kota.

Desa Penglipuran juga terkenal dengan kebersihannya. Masyarakat desa sangat menjaga kebersihan lingkungan, sehingga pengunjung bisa menikmati keindahan alam tanpa gangguan sampah atau polusi. Program pemerintah dan masyarakat dalam menjaga lingkungan ini telah membuat Desa Penglipuran mendapatkan berbagai penghargaan sebagai desa terbersih di Indonesia.

Aktivitas Wisata di Desa Penglipuran

Desa Penglipuran menawarkan berbagai aktivitas wisata yang menarik bagi pengunjung. Salah satu aktivitas yang populer adalah berjalan-jalan di sepanjang jalan utama desa sambil menikmati pemandangan rumah tradisional dan lingkungan yang hijau. Pengunjung juga dapat mengunjungi museum kecil di desa ini yang menyimpan berbagai benda peninggalan sejarah dan budaya bali.

Bagi yang tertarik dengan seni dan kerajinan, Desa Penglipuran memiliki berbagai toko kerajinan tangan yang menjual barang-barang unik seperti anyaman bambu, ukiran kayu, dan kain tradisional bali. Pengunjung juga bisa belajar membuat kerajinan tangan langsung dari pengrajin lokal.

Selain itu, Desa Penglipuran menyelenggarakan berbagai acara budaya yang bisa dinikmati oleh wisatawan, seperti pertunjukan tari tradisional, upacara keagamaan, dan festival budaya. Acara-acara ini memberikan pengalaman yang mendalam tentang kekayaan budaya bali.

Pengelolaan Wisata yang Berkelanjutan

Salah satu kunci keberhasilan Desa Penglipuran sebagai destinasi wisata adalah pengelolaan wisata yang berkelanjutan. Masyarakat desa bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai pihak untuk menjaga kelestarian budaya dan lingkungan. Mereka membatasi jumlah pengunjung dan memastikan bahwa kegiatan wisata tidak mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat lokal.

Selain itu, Desa Penglipuran juga menggalakkan pariwisata berbasis komunitas, di mana masyarakat lokal terlibat secara aktif dalam setiap aspek pengelolaan wisata. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat tetapi juga memastikan bahwa warisan budaya dan lingkungan tetap terjaga untuk generasi mendatang.

Cara Berkunjung ke Desa Penglipuran

Desa Penglipuran terletak sekitar 45 kilometer dari Denpasar, ibu kota bali. Perjalanan ke desa ini bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum. Desa ini mudah diakses melalui jalan utama yang menghubungkan Denpasar dengan Bangli.

Untuk memasuki Desa Penglipuran, pengunjung dikenakan tiket masuk yang harganya terjangkau. Tiket ini digunakan untuk mendukung kegiatan pelestarian budaya dan lingkungan di desa ini. Pengunjung disarankan untuk datang pada pagi atau sore hari agar bisa menikmati suasana desa dengan lebih tenang.

Kesimpulan

Desa Penglipuran adalah destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang ingin mengeksplorasi keindahan budaya dan alam bali. Dengan arsitektur tradisional yang menakjubkan, kehidupan masyarakat yang harmonis, dan lingkungan yang asri, Desa Penglipuran menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan.

Melalui pengelolaan wisata yang berkelanjutan, Desa Penglipuran berhasil menjaga warisan budaya dan lingkungannya untuk dinikmati oleh generasi mendatang. Kunjungan ke Desa Penglipuran tidak hanya memberikan kesenangan tetapi juga kesempatan untuk belajar dan menghargai kekayaan budaya Indonesia. Jadi, jika Anda berencana berkunjung ke bali, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi Desa Penglipuran, desa tradisional yang terpelihara dengan baik ini.